Walaupun secara tampilan, Cucak Rawa tidaklah semenarik burung beo, burung kepodang, burung murai, kacer ataupun burung jenis lain yang memiliki warna yang indah. Bahkan dibandingkan dengan satu kerabatnya yakni burung kutilang, warna Cucak Rawa belumlah sebanding keindahannya. Akan tetapi, walaupun sosoknya kurang menarik, Cucakrawa memiliki suara yang cukup tinggi nilai ekonomisnya, harganya terus naik demikian halnya dengan kharismanya sebagai kicauan unggulan tidak diragukan lagi.
Tingginya harga Cucakrawa bakalan, maupun yang sudah jadi menjadi pertimbangan tersendiri bagi para penggemar kicauan, terutama bagi penggemar pemula untuk memilikinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa Cucakrawa memiliki kelas tersendiri dan seakan terkesan sebagai burung kelas atas. Terlebih sampai dengan saat ini para penggemarnya hampir sebagian besarnya didominasi oleh kalangan pengusaha maupun para penggemar yang penghasilannya cukup baik. Citra Cucak Rawa yang baik inilah yang membuat burung ini sulit didapati di alam bebas, bahkan di pasaran sekalipun.
Namun bila diamati tidak demikian halnya adanya. Cucak Rawa walaupun memiliki harga yang relatif tinggi ternyata murah untuk dipelihara bila dibandingkan dengan memelihara burung berkicau jenis yang lainnya. Makanan kesehariannya adalah pisang/buah-buahan dan diselingi dengan voor. Makanan tambahannya bisa berupa jangkrik 5 ekor pagi 5 ekor sore, dan kroto (tidak wajib). Porsi EF tersebut tidaklah sebanyak yang kita butuhkan manakala memelihara jenis burung yang lainnya. Bisa dikatakan, memelihara Cucak Rawa sesimple memelihara trucukan atau kutilang hanya karena faktor mahalnya harga bakalan burung ini, maka kita tidak mau bereksperimen. Andaikata mau bereksperimenpun dengan cara yang sangat hati-hati.
Kalau diistilahkan, membeli burung Cucak Rawa seperti membeli motor 4 tak. Harga di awal saja yang tinggi, setelah itu dalam kesehariannya irit bensin, tanpa perlu membeli olie samping sebagai pelengkap EF hariannya seperti halnya bilamana kita membeli motor 2 tak.
Kalau diistilahkan, membeli burung Cucak Rawa seperti membeli motor 4 tak. Harga di awal saja yang tinggi, setelah itu dalam kesehariannya irit bensin, tanpa perlu membeli olie samping sebagai pelengkap EF hariannya seperti halnya bilamana kita membeli motor 2 tak.
Termasuk suatu hal yang kurang tepat pula bila menyebut bahwa Cucak Rawa adalah burung termahal. Sebab tidak sedikit pula burung jenis yang lainnya yang bandrolnya memasuki 7 digit, bahkan bisa 8 digit bilamana berprestasi.
Sedikit kesimpulan yang bisa kita tarik adalah
CUCAK RAWA harga awalnya saja yang tinggi, namun untuk perawatannya bisa dibilang murah meriah
Sedikit kesimpulan yang bisa kita tarik adalah
CUCAK RAWA harga awalnya saja yang tinggi, namun untuk perawatannya bisa dibilang murah meriah